BATAM, SOROTTUNTAS.COM - Salah seorang yang diduga sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial SP melakukan kegiatan pemotongan lahan yang diduga masih sebagai kawasan hutan lindung, disekitar wilayah Kavling Sei Pancur, Kelurahan Duriangkang, Kecamatan Sei Beduk.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pemotongan lahan yang diduga dilakukan oleh SP, sudah berlangsung beberapa bulan terakhir. Pemotongan lahan ini juga dinilai memberikan keuntungan yang sangat besar terhadap SP.
Pasalnya, selain diduga akan menjadikan lahan sisa pemotongan tersebut menjadi lahan kavling, informasinya SP juga mendapat keuntungan yang tidak sedikit dari hasil penjualan tanah yang dikeruk dari kaki bukit tersebut.
Wartawan yang mendatangi lokasi pemotongan lahan pada hari, Jumat (26/03/2021) melihat kesibukan aktifitas dilokasi. Dimana dilokasi terlihat pulahan lori dump truk yang sedang lalu lalang untuk mengangkut tanah yang dimuat menggunakan Ekskavator.
Selain itu, dilokasi wartawan juga sempat bertemu dengan SP yang terlihat sedang berbincang-bincang dengan beberapa warga.
Dalam perbincangan dengan warga, terdengar SP seperti sedang meyakinkan warga bahwa apa yang sedang dikerjakannya seolah-olah tidak sedikitpun melanggar aturan hukum yang ada.
Berdasarkan pembicaran yang sempat ditangkap oleh wartawan, SP seolah-olah telah mengantongi izin untuk melakukan pemotongan lahan di kaki bukit yang diduga masih merupakan kawasan hutan lindung tersebut.
Setelah berapa saat wartawan berada dilokasi, tak lama terdengar seseorang menelepon SP. Terdengar penelepon meminta agar menghentikan sementara kegiatan pemotongan lahan.
Penelepon menyampaikan bahwa pihak perangkat RT/RW setempat merasa keberatan dengan aktivitas yang dilakukan oleh pihak SP.
Menanggapi isi percakapan telepon, SP terlihat santai dengan meyakinkan penelepon untuk tetap santai, dan tidak terbawa emosi.
"Kalau dibilang stop, ya stop. Aku kan bilang, berhadapan dengan orang itu harus rendah hati, jangan terbawa emosi," ucapnya menjawab penelepon.
Lanjutnya, "Kalau pun stop disini, tak lanjut, aku tak jadi masalah. Aku nombok disini pun tak jadi beban. Tapi Alhamdulillah, Allah nanti akan membuka yang mana yang benar yang mana yang salah," jelasnya kepada seseorang yang diketahui bernama Ali.
Katanya lagi, "Ya sudah biar aku ketemu sama Pak RW, masalahnya apa ini," jawabnya menutup telepon.
Kepada rekan berbincang sebelumnya, SP mengatakan bahwa sebagai seorang pegawai negeri sipil dirinya siap pasang badan. "Saya siap bertanggungjawab sepenuhnya dan tidak akan pernah mundur. Tapi kalau masalah duit saya bukan pengusaha, kemana saya mengadu?," ucapnya lagi sembari pamit meninggalkan lokasi tanpa sempat dikonfirmasi oleh wartawan.
Perihal pemotongan lahan tersebut, Camat Sei Beduk yang dikonfirmasi wartawan beberapa waktu sebelumnya, terkesan bungkam dan tidak sedikitpun memberikan tanggapan atas Konfirmasi dari wartawan.(Ls)