Notification

×

Tag Terpopuler

Pengerjaan Proyek Semenisasi Jalan Lingkungan di Kelurahan Sei Pelunggut, Ditengarai Melakukan Praktek Kecurangan

Sabtu, 03 April 2021 | April 03, 2021 WIB Last Updated 2021-04-03T07:12:57Z















BATAM, SOROTTUNTAS.COM - Pengerjaan pembangunan proyek semenisasi di Kavling Mandiri RT 01, 02, dan 03, RW 012, Kelurahan Sei Pelunggut, Kecamatan Sagulung senilai Rp. 157.236.000, ditengarai melakukan praktek kecurangan.

Pasalnya dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan (PSPK) dengan volume pengerjaan 462 M2 tersebut, diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun Sorottuntas.com, seharusnya ketebelan semenisasi tersebut adalah 15 cm. Namun dalam prakteknya, ketebalan 15 cm dari bangunan semenisasi tersebut hanya terdapat pada bagian sisi kiri dan kanan bangunan saja. 

Sedangkan pada bagian tengah dari pengerjaan pembangunan semenisasi yang dikerjakan oleh Kelompok Masyarakat (POKMAS) SP 12 tersebut, terdapat ketebalan yang bervariasi, antara ketebalan 10 cm hingga 13 cm saja.







Dengan adanya temuan tersebut, wartawan sorottuntas.com mencoba mengkonfirmasikan hal tersebut kepada Borhan, ST, selaku Lurah di kelurahan Sei Pelunggut sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dari 12 titik semenisasi yang direncakan, yang rencananya akan dikerjakan secara  bertahap di Kelurahan Sei Pelunggut untuk tahun 2021.

"Untuk teknis dilapangan boleh bapak tanyakan langsung Ketua Pokmasnya. Kalau tidak sesuai sampaikan juga ke Pokmasnya, karena yg melaksanakan dilokasi ada Pokmasnya. Saya tidak mungkin standby dilokasi setiap saat. Kalau tidak dilokasi juga ada Faskel dan Fascam silakan berkoordinasi dan mempertanyakan hal tersebut," jawab Borhan, ST, kepada wartawan, Kamis (01/04/2021).

Sangat disayangkan, meski  dugaan praktek kecurangan tersebut telah dikonfirmasikan kepada Lurah Sei Pelunggut, namun sepertinya tidak ada upaya dari pelaksana di lapangan untuk memperbaiki ukuran yang diduga telah menyalahi spesifikasi rencana pembangunan tersebut.







Terbukti di lapangan pengerjaan semenisasi tetap dilanjutkan dengan ukuran yang telah dibuat oleh pihak pengerjaan sebelumnya. 

Mendapati adanya dugaan kecurangan yang diduga dilakukan secara bersama-sama, oleh pihak, atau oknum-oknum pelaksana di lapangan, Ketua Karang Taruna Kelurahan Sei Pelunggut, Tugiran, menolak keras pembangunan tersebut.

Ketua Karang Taruna Kelurahan Sei Pelunggut, bersama pihak Fascam yang secara langsung melakukan pengukuran ketebalan dari semenisasi tersebut dan disaksikan oleh banyak warga sekitar mengatakan, akan menaikkan kasus pembangunan semenisasi yang diduga hanya akan menguntungkan pihak atau oknum-oknum tertentu saja.

"Kalau ketebalannya masih dikisaran 13 cm, saya rasa masih wajar, tapi kalau cuma 8 cm, 10 cm,  saya tidak terima," tegasnya.

Lanjutnya, "Yang kedua masalah tanah yang tidak rata, walaupun kerja itu dikerjakan oleh masyarakat, tapi seharusnya tanah harus tetap diratakan dan dipadatkan. Ini datang hujan langsung ditimbun semen," ucapannya.

Katanya lagi, "Intinya kami dari Karang Taruna Kelurahan, merasa malu. Apalagi dalam hal ini kami sebagai pengurus Karang Taruna bersama LPM Kelurahan tidak dilibatkan, artinya bukan kita ibaratnya mau makan daging atau makan tulang. Tapi cara pekerjaan itu masih salah. Selama ini LPM dan Karang Taruna Kelurahan, tidak pernah tahu tentang hal itu, yang tahu hanya orang-orang tertentu saja," pungkasnya.(Ls)


×
Berita Terbaru Update