Dalam waktu dekat dinding rumah yang terdaftar dalam DTKS akan segera dipasang stiker sebagai Keluarga miskin (Foto: google ist) |
BATAM, SOROTTUNTAS.COM - Banyaknya kericuhan yang timbul di kalangan masyarakat setiap kali akan dilaksanakan penyaluran bantuan untuk keluarga miskin penerima manfaat, menjadi perhatian banyak pihak di Kota Batam.
Hal ini tidak terlepas dari masih banyaknya dugaan penerima manfaat, atau penerima bantuan yang disalurkan oleh Pemerintah, yang diduga belum tepat sasaran.
Seperti misalnya penerima program Bantuan Sosial Tunai (BST) senilai Rp 600.000 ribu, dan juga penerima bantuan beras PPKM 10 kg yang sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Batam saat ini, diduga masih jauh dari apa yang diharapkan.
Diketahui, penerima manfaat, atau penerima bantuan yang diberikan oleh Pemerintah, masih banyak dari keluarga yang dianggap mampu atau dianggap mapan secara ekonomi.
Sehingga tidak sedikit keluarga miskin yang benar-benar dianggap layak untuk menerima bantuan dari Pemerintah tersebut, justru tidak mendapatkan kuota sebagi penerima bantuan yang saat ini sedang disalurkan oleh Pemerintah.
Selain itu, diketahui juga hingga saat ini masih ada banyak data penerima bantuan yang belum diverifikasi ulang selama bertahun-tahun.
Sehingga masyarakat yang sudah mengalami perubahan ekonomi menjadi lebih baik, masih terus tercatat atau terdaftar sebagai penerima manfaat.
Tidak hanya itu, diketahui juga bahwa ada banyak data warga yang diketahui sudah pindah keluar daerah, bahkan warga yang sudah meninggal dunia, namun masih tetap tercatat sebagai penerima bantuan.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ketua LPM Kelurahan Sei Pelunggut, Lammarudut Situmorang, pada hari Rabu (28/7/2021) di pasar BBC Dapur 12, atau ditempat dilaksanakannya penyaluran Bantuan Sosial Tunai dan bantuan beras PPKM.
"Ini sudah tidak benar, seharusnya warga yang menerima bantuan PPKM ini adalah warga yang sangat terdampak dari diterapkannya aturan PPKM ini. Data ini diambil dari mana? Kenapa masih ada orang yang sudah pulang kampung, bahkan yang sudah meninggal dunia pun masih tercatat sebagai penerima bantuan?," ungkap Lammarudut Situmorang.
Menanggapi pernyataan dari apa yang disampaikan oleh Lammarudut Situmorang, Saptono, SH, selaku Ketua TKSK Kecamatan Sagulung pada kesempatan yang sama mengatakan, bahwa dalam waktu dekat Pemerintah akan memberikan tanda berupa stiker sebagai keluarga miskin, disetiap dinding rumah penerima bantuan dari Pemerintah.
"Perlu kami sampaikan bapak, ibu sekalian, data DTKS sebentar lagi akan mendapatkan stiker, yaitu sebagai keluarga tidak mampu, atau sebagai keluarga yang miskin. Walaupun belum mendapatkan bantuan apa-apa, tetapi sudah masuk dalam data DTKS, itu sebentar lagi akan ditempel stiker," jelas Saptono.
Saptono juga menegaskan, bagi keluarga penerima bantuan yang merasa gengsi dipasangi sticker sebagai keluarga miskin, atau sebagai keluarga tidak mampu, untuk keluar dari daftar penerima DTKS.
"Kalau yang merasa gengsi untuk mendapatkan stiker di rumahnya, silahkan mengundurkan diri, supaya keluar dari data DTKS," tegas Saptono.