Foto yang dikirimkan Oknum ASI kepada wartawan, memperlihatkan dirinya sedang menjalani perawatan medis |
BATAM, SOROTTUNTAS.COM - Oknum Pimpinan Umum media online berinisial ASI rencananya akan dilaporkan oleh seorang wanita bernama Menti warga Batam kepada pihak Kepolisian Resort Kota Barelang. Pelaporan ini bermula dari penangkapan KP, oknum wartawan yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur di Kota Batam.
Menurut keterangan dari Menti, oknum Pimpinan Umum media online inisial ASI ini awalnya menelepon Menti. Dalam pembicaraan lewat sambungan telepon ASI memberitahukan kepada Menti bahwa KP yang bekerja di media online yang dipimpinnya, baru saja ditangkap oleh pihak Kepolisian Resort Kota Barelang atas kasus dugaan pencabulan anak dibawah umur, beberapa waktu lalu.
Dalam percakapan telepon, kepada Menti, ASI mencoba menawarkan bantuan hukum terhadap KP yang tersandung kasus dugaan pencabulan anak dibawah umur, melalui Lembaga Bantuan Hukum (LBH) milik ASI.
Awalnya Menti mengaku was-was dan merasa curiga terhadap ASI, namun dengan berbagai penjelasan serta mengirimkan beberapa bukti-bukti dari ASI, akhirnya Menti dan keluarga percaya.
Menurut Menti, ASI menawarkan bantuan hukum terhadap KP, tanpa harus dibayar. Tapi ASI meminta Menti mengirimkan sejuk uang sebagai biaya transportasi pembelian tiket pesawat pulang pergi ke Batam sebesar Rp 3 juta, dan janji akan segera terbang esok harinya.
Atas penjelasan panjang lebar dari ASI, akhirnya Menti yakin dan mengirimkan uang sejumlah Rp 3 juta kepada ASI dengan kesepakatan ASI langsung berangkat menuju Batam esok harinya, 17/10/2021.
Bukti transfer uang yang dikirimkan oleh Menti. |
Namun keesokan harinya ASI tidak kunjung datang ke Batam dengan berbagai alasan. Dimulai dari alasan belum vaksin Covid-19 sehingga belum bisa melakukan perjalanan dengan pesawat.
"Awalnya dia (ASI) berjanji langsung berangkat besoknya kalau uang sudah saya transfer. Pas hari Minggu tanggal 17/10 sesuai kesepakatan, aku coba telepon ASI apa sudah berangkat apa belum. Tapi dia bilang terkendala vaksin dan nunggu vaksin dulu.
Besoknya aku chat lewat WhatsApp, dia jawabannya begini, "Ya sy siap siap vaksin krn syarat penerbangan adalah vaksin.. Rencana tetap terbang selesai vaksin. Sy pasti terbang tetap membantu kiki yg dlm keadaan itu. Bukan mencari untung akan membela kiki.. SEbagai anggota dan LBH. Sy bertanggung jwb apalagi kiki anggota sy di globalnews akan memberi bantuan hukum, balasnya lewat WhatsApp," ucap Menti dengan mengirimkan pesan WhatsApp dari ASI kepada wartawan.
Kata Menti lagi, "Yang jelas dia terus berbelit belit sampai hari ini, mulai dari tiket habis, belum bisa berangkat karena belum vaksin, susah vaksin karena dia dalam keadaan sakit. Terakhir hari ini dia bilang dia lagi dirawat di Rumah Sakit karena sakit jantungnya kambuh.
Padahal setelah dia banyak alasan beberapa hari kemarin saya sudah bilang, gak usah datang lagi, biar uang saya saja dikembalikan, biar saja adik saya KP menjalani proses hukum sebagaimana mestinya. Karena memang uang itu, uang yang saya pinjam dari teman.
Tapi dia seperti tidak niat mau balikin, saya gak mau tahu apapun alasannya, karena bukan saya yang minta untuk dia mau bela kasus adikku. Tapi dia yang ngotot nawarkan diri mau bantu kasus adikku dengan berbagai alasan supaya aku mau kirim uang yang dia minta," jelasnya.
Sambung Menti, "Intinya saya tunggu itikad baik dia, kalau dalam waktu dekat dia belum kirim balik uang itu, saya akan melaporkan kasus dugaan penipuan ini ke pihak Kepolisian Resort Kota Batam," ungkap Menti.
Terkait hal ini, ASI yang dikonfirmasi oleh wartawan media ini, Kamis 20/10/2021 membenarkan apa yang disampaikan oleh Menti.
"Y betul. Karena kiki telpon dan minta bantu terkendala karena blum vaksin bandara. Y mau membantu sesuai tlpon kiki. Pd saat itu sebelum keluarga mengetahuinya.
Sebagai pihak pertama krn identitas kiki me gunakan kta globalnews. Kami terketuk untuk membantu. Susah dibilang ke kiki. Ada no keluarga yg bisa dihubungi tidak. Nah memberikan l as h no A yu tadi sebagai kaka yg katanya.
Klwpun mau ambil tindakan hukum dan melaporkan itu hak warga negara.. Tapi harusnya lihat dulu kontek ya.. Dari kantor ke bandara itu jaraknya 120 km.. Dan terkendala la PPKM.. Serta vaksin. LKBHI sy sebagai ketua. Akhirnya memberi tahukan bahwa sy karena drop mempersiapkan an itu akhirnya sy di rawa t di rumah-sakit dekat Banndara.. Jantung ya kumat. Dan tensi darah naik. Karena sesuatuhal.
Tapi itu semua sdh diipokan. Ke keluarga.. Tapi sy mau konong ko.. Diributkan. Blum tr nspirtasi jadwal tiket hari minggu paling murah 1500. Terus uang yg di kirim buat tranport 3000. Trus uang penginapan dll. Mknya ketika kiki sms lewat wa.. Sy katakan. Selama dibatam yg menjamin sy makan d as n mengina p siapa.. Kiki g jawab. Kan kiki ada dipolres," jawab ASI melalui pesan WhatsApp.
Lanjutnya melalui pesan, "Mau apapun I tu u t dererah kluarga ada ancaman mau ke dewn pers. Atau melapor. Itu hsk keluarga kiki. Sy cuma mau membantu.. Jika terjadi sampai sidang bagaimana ini.. Blum kelanjutan menang atau kalah. Ini blum surat kuasa LK BHI lembaga konsultasi bantuan Hukum. Yg harus ditandatangani kiki.. Bnyk sarat yg harus bertemu kiki.
Sy dirawat aja malah kaka kiki dusangka sy bonong.. Ko gtu. Sy brusaha menghubungi Polres agarbs komunikasi dgn kiki. Sy sebagai ketua lkbhi akan memberi surat kepada p ol res secara resmi.. Tunggu panggilan kepada keluarga dan kiki hrs taNda tangan surat kuasa kpd sy dan keluarga," balasnya lewat pesan yang dikirimkan kepada wartawan sorottuntas.com.
Laporan : Lukman Simanjuntak
Editor : Hendrik Restu F