Gambar SMK Negeri 8 Kota Batam, tampak depan terlihat cantik karena ditanami bunga dan pohon. (Sumber foto : Drs. Refio, M.Pd) |
BATAM, SOROTTUNTAS.COM - Berdiri sejak tahun 2017 Sekolah Farmasi SMK Negeri 8 Kota Batam terkesan lambat dalam penataan lingkungan sekolah. Sehingga meskipun sudah berdiri hampir 5 tahun SMK Negeri 8 masih terlihat kotor dan kumuh.
Terlihat lingkungan sekolah SMK Negeri 8 Kota Batam ini, selain tidak banyak ditumbuhi bunga, terlihat juga banyak ditumbuhi rumput liar di area lingkungan bagian samping sekolah.
Hal ini mendapat pengakuan secara langsung dari Plt Kepala Sekolah SMK Negeri 8, Drs. Refio, M.Pd, pada hari Rabu (29/9/2021).
Bahkan Plt Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Kota Batam, Drs.Refio, M.Pd, mengaku terpaksa harus memberhentikan salah seorang petugas kebersihan sekolah yang menurutnya bekerja kurang maksimal.
"Ya, sekolah masih tumbuh rumput, tapi selalu dipotong. Semalam malah saya rapat dengan manajemen, dan memberhentikan salah satu petugas kebersihan, karena kurang maksimal kerja," jelas Plt Kepala Sekolah, Drs. Refio, M.Pd, kepada wartawan melalui chat WhatsApp.
Gambar lingkungan bagian dalam SMK Negeri 8 Kota Batam, tampak kotor dan kumuh (foto : Lukman Simanjuntak) |
Lebih jauh Drs. Refio, M.Pd mengaku masih kurang ilmu dan masih perlu banyak belajar sebagai seorang Plt Kepala Sekolah.
Sehingga menurutnya hal itu membuat dirinya hingga saat ini masih menjadi Plt Kepala Sekolah dan tak kunjung dilantik sebagai Kepala Sekolah definitif, di SMK Negeri 8 Kota Batam tersebut.
"Tapi mungkin juga saya harus banyak belajar dan masukan dari berbagai pihak, termasuk dari kwn kwn media, makanya sampai sekarang saya madih plt dan belum dilantik lantik juga., mungkin karena ilmunya masih kurang. Mohon masukan nya ya. Mksh sebelumnya 🙏," tulis Drs. Refio, M.Pd dalam pesan yang dikirimnya kepada wartawan.
Mengenai hal ini, salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan Sagulung, Parlaungan Siregar, atau yang sering dikenal sebagai Presiden NATO mengatakan, agar Kepala Sekolah yang tidak peka terhadap lingkungan, sebaiknya dipindahkan.
"Kepala sekolah yang sangat berkompeten untuk mengajukan anggaran, safety dulu, atau pagar sekolah. Kenapa safety dulu? Sebab belajar mengajar itu kan harus langgeng. Jangan sampai ada keributan apapun namanya masuk ke dalam sekolah," ucap Parlaungan Siregar.
Lanjut Parlaungan, "Sampai saat ini saya perhatikan pagar itu belum. Kemudian selain pagar, seharusnya itu harus dihiasi dengan taman. Taman bunga harus ada disitu, karena tanaman-tanaman itu adalah sebagai filter. Diluar dari pada itu juga akan indah dipandang kalau ada penghijauan," kata Parlaungan Siregar.
Lebih jauh Parlaungan Siregar mengatakan, seorang yang tidak peka terhadap lingkungan, baik itu Kepala Sekolah sebagai leader, dan juga guru sebagai tenaga pengajar, yang tidak peka terhadap lingkungan, sebaiknya tidak perlu lagi disana (SMK N 8-red).
"Jadi kalau dia tidak peka dengan lingkungan, baik itu Kepala sekolah sebagai leader disitu, mau pun tenaga pengajar dibawah dia, atau manegement dibawah kepala sekolah di SMK Negeri 8 itu, gak perlu disitu lagi, harus kita pindahkan" tegas Parlaungan Siregar.
Kata Parlaungan Siregar lagi, "Saya berjalan selalu kesitu memang kumuh sekali, kenapa kumuh sekali? Karena tidak ada kepekaan terhadap lingkungan. Jadi tentunya kalau saya melihat disitu tidak ada menjaga lingkungan.
Sesuai dengan program Pemerintah, termasuk Presiden Jokowi kemarin datang kesini, kan terkait lingkungan. Karena lingkungan itu menjaga kita, dan kita juga perlu menjaga lingkungan," jelas Parlaungan Siregar.
Liputan : Lukman Simanjuntak
Editor : Hendrik Restu F