Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam Mochamad Mustofa. |
BATAM, SOROTTUNTAS.COM - Pihak PT. SMOE Indonesia tidak menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) sebagaimana yang telah dijadwalkan oleh Komisi IV DPRD Kota Batam, Jumat (11/02/2022.
Diketahui RDP tersebut dilakukan terkait permintaan data 6 ribu orang karyawan tenaga kerja kontrak PT. SMOE Indonesia oleh Komisi IV DPRD Batam pada RDP sebelumnya.
"Kita sudah cek, bahwa Pimpinan PT. SMOE Indonesia tidak sedang di Batam, sehingga RDP ditunda dan dijadwalkan Jumat mendatang, kata Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam Mochamad Mustofa, kepada wartawan, Jumat (11/02/2022).
Kata Mustofa lagi, pihaknya akan fokus terhadap seluruh kontrak kerja pegawai PT SMOE yang merupakan hasil pengembangan dari RDP beberapa waktu yang lalu.
Ia menyebutkan fakta mencengangkan, bahwa banyak kontrak kerja ketika di cek ternyata tidak dilaporkan ke Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam.
"Bahwa kontrak kerja ini setelah kita cek di Disnaker tidak ada dilaporkan ke Disnaker. Kita akan serius menangani hal ini, dan saya harap PT SMOE juga tidak main-main tentang aturan ketenagakerjaan," tutupnya.
Sebelumnya diketahui, Komisi IV DPRD Batam melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke PT SMOE Indonesia, di Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, pada Kamis (10/02/2022) lalu.
Namun, kehadiran pihak Komisi IV DPRD Batam mengaku mendapat perlakuan tidak baik dari pihak perusahaan.
"Kami Sidak bersama Disnaker Batam. Kami seperti tidak dianggap pihak PT SMOE Indonesia. Bahkan, untuk menunggu kehadiran manajemen, kami harus menunggu di ruang yang tidak layak," ungkap Moch Mustofa menjelaskan.
Lanjut Mustofa, Sidak yang mereka lakukan adalah tindak lanjut RDP yang sebelumnya dilakukan. Dimana dalam RDP itu diketahui kontrak kerja sebanyak 6 ribu orang karyawan di PT SMOE Indonesia bermasalah.
"Dalam RDP sebelumnya, kita ketahui perusahaan tidak memberikan surat kontrak kerja kepada karyawan, itu semua dipegang perusahaan. Kan, ini jadi masalah ke depannya," katanya.
Turut hadir dalam Sidak tersebut yakni Nina Melanie, Tumbur M Sihaloho, Capt Lutter Jansen dan Boby Alexander, serta pejabat Disnaker Batam. (*)