Ketua Yayasan Attohriyah, Suhaeri Lubis (baju abu-abu) sedang menunjukkan hewan kurban yang diduga sengaja ditukar oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. |
BATAM, SOROTTUNTAS.COM - Beberapa pengurus Masjid An-Nur yang beralamat di Kavling Bukit Melati, Kelurahan Sei Pelunggut, Kecamatan Sagulung-Batam, merasa terzolimi dan tidak terima atas dugaan perlakuan kurang bertanggung jawab dari oknum, atau yang diduga sengaja menukar hewan kurban pemberian dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, dengan hewan kurban yang jauh lebih kecil, kepada jamaah Masjid An-Nur.
Berdasarkan keterangan dari beberapa pengurus Masjid An-Nur dan juga salah seorang tokoh masyarakat Sagulung, Moh Zainal Arifin, Minggu (10/07/2022) bahwa tindakan ini diduga kuat sengaja dilakukan oleh oknum yang dinilai tidak suka terhadap pimpinan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.
Bahkan lebih jauh menurut Moh Zainal Arifin, bahwa terkait tertukarnya hewan kurban sapi ini sudah diklarifikasi oleh pihak Masjid An-Nur kepada pihak pengadaan hewan kurban.
"Sebenarnya hal ini sudah diklarifikasi dengan pihak pengadaan hewan kurban, Pak Haji Mustofa. Menurut Pak Mustofa, sapi dari Pemprov memang yang besar dan ada lebelnya. Sementara sapi dari Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) Batam adalah sapi yang kecil," ujar Moh Zainal Arifin.
Sambung Zainal Arifin, "Intinya kita dari masyarakat sangat menyesalkan perlakuan ini. Dimana dalam konteks ibadah pun masih ada oknum yang berani mempermainkan, mempolitisir, itu yang kita tidak terima," tegasnya.
Sementara itu Asmal yang merupakan salah seorang tokoh masyarakat setempat, dan juga orang yang dipercayakan Pemerintah Provinsi untuk menyampaikan hewan kurban tersebut kepada jamaah Masjid An-Nur, menduga ada pihak yang sengaja ingin mempermalukan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad.
"Saya justru menduga ini dilakukan oleh pihak tertentu untuk sengaja mempermalukan Bapak Gubernur kita," ucap Asmal.
Lebih jauh Asmal mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan besar kecilnya hewan kurban yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi. Bahkan ia mengatakan sangat ikhlas atas apa yang diberikan.
Akan tetapi menurutnya yang tidak dapat diterima oleh masyarakat (Jamaah Masjid An-Nur), jika ada pihak yang sengaja melakukan kecurangan dengan cara sengaja menukar hewan kurban pemberian Pemerintah Provinsi dengan hewan kurban yang lebih kecil.
"Kalau kami dari masyarakat, sekecil apapun bantuan dari Pak Gubernur itu kami sangat ikhlas. Tapi kalau dicurangi begini kami tidak terima," tegas Asmal.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Yayasan Attohriyah, Bapak Suhaeri Lubis.
Kepada wartawan dirinya juga mengatakan sangat menyayangkan tindakan yang diduga dilakukan oleh oknum atau pihak yang tidak bertanggungjawab ini.
"Jika memang itu pemberian dari Bapak Gubernur, kami sangat terima. Apalagi disini ada Pak Asmal yang merupakan perpanjangan tangan dari Bapak Gubernur. Kalau ini tidak diluruskan kami bisa saja berpikir bahwa ini seolah-olah Pak Asmal yang bermain. Padahal sebenarnya ada pihak lain yang bermain," ujarnya.
Katanya lagi, "Disini juga perlu kami sampaikan agar masyarakat tahu, bahwa bukan ini hewan kurban yang sudah diberikan oleh Bapak Gubernur Provinsi Kepulauan Riau. Melainkan ada oknum yang diduga sengaja melakukan ini, dan ini perlu kita luruskan," tutupnya.
Liputan : Lukman Simanjuntak
Editor : Hendrik Restu F