Meski kondisi jalanan masih sangat becek dan berlumpur, semenisasi jalan di Kavling Kamboja Swadaya RT 08 RW 03 Kelurahan Sei Pelunggut tetap dilanjutkan. |
Pasalnya sebagian jalan yang kondisinya masih terlihat sangat labil dan belum padat tersebut, terlihat sudah mulai dikerjakan oleh pihak Kontraktor CV. TIARA SUKSES BERSAUDARA pada hari Rabu 02 dan Kamis 03/11/2022.
Plang kegiatan proyek |
Bahkan akibat tidak dilakukannya pemerataan dan pemadatan secara maksimal, kondisi jalan yang akan dilakukan semenisasi tidak memiliki ketebalan yang sama.
Dari hasil pengukuran yang dilakukan wartawan di lapangan, ukuran 12cm hanya terdapat pada bagian sisi kiri dan kanan jalan saja. Sementara pada bagian tengah jalan terdapat ketebalan yang bervariasi. Ada yang hanya 10 cm, 8 cm, bahkan ada yang hanya 7 cm saja.
Lumpur terlihat langsung ditutupi plastik wermesh dan akan disemenisasi. |
Lebih parahnya lagi, jalan yang masih sangat becek dan dipenuhi lumpur tersebut tetap dilakukan pengecoran oleh pihak pekerja.
Warga Sempat Minta Pekerjaan Dihentikan
Kericuhan sempat terjadi antara masyarakat dengan pihak Kontraktor. Warga sempat meminta agar pekerjaan dihentikan.
Pemicunya karena warga menilai pihak Kontraktor lebih mendahulukan atau mengutamakan semenisasi ke salah satu gang yang ada disekitar akses jalan utama. Sehingga diperkirakan oleh masyarakat, semenisasi jalan utama tidak dapat sepenuhnya disemenisasi.
"Stop dulu!! Stop dulu," ujar salah seorang warga yang disebut-sebut sebagai Bapak Pendeta oleh warga disana. Berulang kali Bapak Pendeta tersebut meminta kepada pihak driver penghantar semen agar di-stop dulu dan jangan dilanjutkan.
Ukuran besi wermesh menggunakan besi 5.3 milimeter. |
"Stop dulu!! Tolong dihentikan, karena para istri kami sering kali berjatuhan disana, bukan disini," ujarnya sambil menunjuk ke satu-satunya gang yang sepertinya mendapat prioritas untuk disemenisasi.
Lanjutnya, "Kenapa pula disini yang diprioritaskan bukannya akses jalan utama? Jadi saya mohon hentikan dulu, ujarnya dengan diamini banyak warga lainnya.
Atas penolakan dari Pak Pendeta dan warga lainnya, terlihat Ketua RW 03 Agus Siahaan beserta Ketua RT 08 Pandiangan menarik pihak kontraktor yang disebut-sebut bermarga Silalahi dan juga Bapak Pendeta ke salah satu rumah warga untuk dicarikan solusi.
Akhirnya berkat upaya dari Ketua RW 03 Agus Siahaan dan juga Ketua RT 08 Pandiangan, protes dan penolakan warga bisa diatasi sehingga pekerjaan dapat tetap dilanjutkan meski dalam kondisi yang sangat memprihatikan.
Liputan : Lukman
Editor : Hendrik Restu F